Rabu, 16 Maret 2011

Metode Biseksi

Metode Biseksi
Definisi
    Metode Biseksi merupakan metode yang digunakan untuk mencari akar dari suatu fungsi f(X) yang mendekati nol. Metode ini dilakukan dengan membagi dua interval ( mencari titik tengah) antara batas atas dan batas bawah yang telah diberikan pada suatu fungsi yang menjadi acuan untuk memperakuratkan akar dari suatu fungsi f(x) untuk mendekati nol.
Catatan:  X₁ =  batas atas, Xₒ = batas bawah, X₂ = titik tengah, formula untuk mencari titik tengah(X₂); X₂  =  (X₁ + Xₒ)/2.
    Berikut kemungkinan kemungkinan yang akan terjadi dalam menerapkan Metode Biseksi mencari akar dari suatu fungsi :
1.    Jika f(Xₒ) *f(X₂) <= 0 maka akar berada pada interval ( Xₒ , X₂) dan nilai X₁ diganti dengan nilai X₂.
2.    Jika f(Xₒ) *f(X₂) = 0 maka X₂ adalah akar dari suatu fungsi f(X).
3.    Jika f(Xₒ) *f(X₂) > 0 maka akar berada pada interval (X₂ , X₁ ) dan nilai Xₒ diganti dengan nilai X₂.
Untuk lebih memahami mengenai mengenai Metode Biseksi  mari kita kerjakan satu contoh soal. Diberikan suatu fungsi f(x)= X³ + X² - 3X -3 dengan X₁ = 2 dan Xₒ = 1. Kita akan mencari nilai X₁ dan Xₒ agar akar nantinya yang akan dihasilkan lebih akurat.
Berikut langkah – langkah pengerjaannya:
a.    Mencari nilai X₂
X₂ = (X₁ + Xₒ)/2 = (2 +1)/2 =1.5
b.    Mencari nilai dari f(Xₒ) dan f(X₂)
f(Xₒ) = f(1)= 1³ + 1² - 3(1) - 3 = 1 + 1 - 3 - 3 = -4
f (X₂) = f(1.5) = 1.5³ + 1.5² - 3(1.5) – 3 = 3.375 + 2.25 - 1.5 – 3 = -1.875
c.    Mengalikan nilai f(Xₒ) dan f(X₂) dan menentukan kondisi yang terpenuhi pada kemungkinan – kemungkinan Metode Biseksi
f(Xₒ) * f(X₂)  = -4 *-1.875 = 7.5
kondisi yang terpenuhi adalah kondisi yang ketiga yaitu f(Xₒ) * f(X₂)  > 0 maka nilai Xₒ digantikan oleh nilai X₂, kemudian ulangi lagi dari proses a (awal) sampai nilai f(Xₒ) * f(X₂)  = 0 atau Menheyelsaikan setelah melakukan beberapa loop atau pengulangan. Pada contoh ini kita cukup melakukan sampai tiga kali pengulangan.

d.    (Pengulangan pertama)Mengulangi lagi dari pencarian nilai X₂
Dimana nilai Xₒ = X₂ = 1.5
X₂ = (X₁ + Xₒ)/2 = (2 +1.5)/2 =1.75

e.    Mencari nilai dari f(Xₒ) dan f(X₂)
f(Xₒ) = f(1.5) = 1.5³ + 1.5² - 3(1.5) – 3 = 3.375 + 2.25 - 1.5 – 3 = -1.875
f (X₂) = f(1.75) = 1.75³ + 1.75² - 3(1.75) – 3 = 5.359375 + 3.0625 – 5.25 – 3 = 0.171875

f.    Mengalikan nilai f(Xₒ) dan f(X₂) dan menentukan kondisi yang terpenuhi pada kemungkinan – kemungkinan Metode Biseksi
f(Xₒ) * f(X₂)  = -1.875 * 0.171875 = -0.322265625
kondisi yang terpenuhi adalah kondisi yang pertama  yaitu f(Xₒ) * f(X₂)  < 0 maka nilai X₁ digantikan oleh nilai X₂, kemudian ulangi lagi dari proses a (awal).

g.    (Pengulangan kedua)Mengulangi lagi dari pencarian nilai X₂ dimana nilai X₁ = X₂ = 1.75 dan Xₒ = 1.5
X₂ = (X₁ + Xₒ)/2 = (1.75 +1.5)/2 =1,625

h.    Mencari nilai dari f(Xₒ) dan f(X₂)
f(Xₒ) = f(1.5) = 1.5³ + 1.5² - 3(1.5) – 3 = 3.375 + 2.25 - 1.5 – 3 = -1.875
f (X₂) = f(1.625) = 1.625³ + 1.625² - 3(1.625) – 3 = 4.291015625 + 2.640625 – 4.875 – 3 = -0,943359375
i.    Mengalikan nilai f(Xₒ) dan f(X₂) dan menentukan kondisi yang terpenuhi pada kemungkinan – kemungkinan Metode Biseksi
f(Xₒ) * f(X₂)  = -1.875 * 0,943359375 = -1.768798828125 kondisi yang terpenuhi adalah kondisi yang pertama yaitu f(Xₒ) * f(X₂)  < 0 maka nilai X₁ digantikan oleh nilai X₂, kemudian ulangi lagi dari proses a (awal).
j.    (Pengulangan ketiga)Mengulangi lagi dari pencarian nilai X₂ dimana nilai X₁ = X₂ = 1.625 dan Xₒ = 1.5
X₂ = (X₁ + Xₒ)/2 = (1.625 + 1.5) / 2 = 1,5625
k.    Mencari nilai dari f(Xₒ) dan f(X₂)
f(Xₒ) = f(1.5) = 1.5³ + 1.5² - 3(1.5) – 3 = 3.375 + 2.25 - 1.5 – 3 = -1.875
f (X₂) = f(1.5625) = 1.5625³ + 1.5625² - 3(1.5625) – 3 = 3.814697265625 + 2.44140625 – 4.6875 – 3 = -1.431396484375
l.    Mengalikan nilai f(Xₒ) dan f(X₂) dan menentukan kondisi yang terpenuhi pada kemungkinan – kemungkinan Metode Biseksi
m.    f(Xₒ) * f(X₂)  = -1.875 * 0,943359375 = -1.768798828125 kondisi yang terpenuhi adalah kondisi yang pertama yaitu f(Xₒ) * f(X₂)  < 0 maka nilai X₁ digantikan oleh nilai X₂, kemudian ulangi lagi dari proses a (awal).
Dari langkah langkah tersebut didapat hasil
X₁    Xₒ
2    1
2    1.5
1.75    1.5
1.625    1.5

Algoritma/pseudocode Metode Biseksi

PROGRAM AplikasiMetodeBiseksi
{program untuk menerapkan metode biseksi dalam mencari akar suatu fungsi}
DEKLARASI :
X^3, X^2, X, C : integer;{variabel untuk menampung nilai dari variabel fungsi}
X1, X0, X2, hasilkali: single; {variabel untukmenampung batas atas,bawah dan titik tengah}
Fx0,Fx2: single; {variabel untuk menampung nilai fungsi f(xo) dan f(x2)}
ALGORITMA :
Write  (“Masukan nilai x^3 :”);
Write  (“Masukan nilai x^2 :”);
Write  (“Masukan nilai x:”);
Write  (“Masukan nilai C :”);
Write  (“Masukan nilai X1 :”);
Write  (“Masukan nilai X0 :”);
Write  (“Masukan nilai X2 :”);
Read  (x^3);
Read  (x^2);
Read  (x);
 Read  (C);
Read  (X1);
Read  (X0);
Read  (X2);
X2 :=  (X1 + X0)/2;
Fx0 := ((X0*X0*X0) + (X0*X0) - (3*X0) – C);
Fx2 := ((X2*X2*X2) + (X2*X2) - (3*X2) – C);
Hasilkali := Fx0 * Fx2 ;
Writeln (“Nilai X1”);
Writeln (X1);
Writeln (“Nilai X0”);
Writeln (X0);
If  hasilkali <= 0 then
    If  hasilkali = 0 then
    Writeln(“akar dari fungsi tersebut adalah”,X2);
 else
    X0 :=X2;
    Go to Label;
Else
    X1:=X2;
    Go to label;
   

Flow Chart Metode Biseksi


Selasa, 08 Maret 2011

Metode Numerik


Metode Numerik
Pendahuluan
Definisi Metode Numerik:
a.      Metode Numerik adalah teknik dimana masalah matematika diformulasikan sedemikian rupa sehingga dapat diselesaikan oleh pengoprasian aritmatika. Oleh Charpa dan Chanale, 1991.
b.      Metode  Numerik adalah teknik – teknik yang digunakan untuk merumuskan masalah matematika agar dapat diselesaikan hanya dengan operasi hitungan, yang terdiri dari tambah, kurang, kali dan bagi. Oleh Susila, 1994; Ibraheem dan Isyam, 2003.
Pada dasarnya metode – metode numerik memiliki karakteristik umum, yaitu selalu mencakup sejumlah kalkulasi aritmatika dan penyelesaian atau jawaban dari suatu masalah matematika berupa jawaban eksak. Oleh karena itu, pada era teknologi elektrik ini, komputer menjadi alat bantu yang handal dalam menyelesaikan masalah – masalah yang memerlukan perhitungan yang mencakup jumlah beasar kalkulasi aritmatika.
Beberapa faktor mengapa orang menggunakan Metode Numerik untuk memecahkan masalah yang dihadapinya :
1.      Metode Numerik merupakan suatu teknik untuk menyelesaikan masalah matematika yang efektif dan efisien.
2.      Saat ini terdapat berbagai paket program seperti Excel, Maple, Matlab dan program paket lainnya yang tersedia dan diperdagangkan sehingga mudah didapat yang dalam pengoprasiannya mencakup Metode Numerik.
3.      Apabila masalah yang dihadapi sulit deselesaikan menggukan program paket komputer, maka pemecah masalah dapat menggunakan program komputer (misalnya Pasacal,  Fortran, atau program komputer lainnya) untuk mendesain sendiri program yang digunakan untuk memecaahkan masalah.
4.      Metode Numerik merupakan sarana yang efisien untuk mengenal karakteristik komputer dan mendesain algoritma, diagram alur dan menulis program komputer sendiri.
5.      Metode Numerik dapat dijadikan sarana untuk memperkut kemampuan menerapkan ilmu matematika.
Materi mata kuliah Metode Numerik berkaitan dengan Galat dan Komputasi, Akar Persamaan Tak Linier meliputi Pelokasian Akar, Metode Bagi Bua, Metode Posisi Palsu, Iterasi Titik, dan Kuadrat, Interpolasi Beda Terbagi Newton, Interpolasi pada Titik – titik Berjarak Sama, Interpolasi Lagrange, Interpolasi Invers, Interpolasi Spline, Deferensial dan Integral Numerik meliputi Hampiran Turunan, Integral Numerik, dan Aturan Komposisi, serta penggunaan Metode Numerik untuk memecahkan masalah sehari – hari.